Komunikasi Yang Baik Saat Presentasi
Komunikasi adalah proses memberi, menerima atau bertukar informasi, pendapat, perasaan atau ide melalui perkataan, tulisan atau alat-alat peraga atau melalui kombinasi ketiganya. Komunikasi memegang peran penting bagi kita untuk membantu mewujudkan hubungan yang sehat dan penuh penghargaan baik di dunia kerja, sosial, dan keluarga. Oleh karenanya kita mesti memiliki keahlian berkomunikasi yang baik. Berapapun usia kalian, atau apa pun latar belakang dan pengalaman kalian, komunikasi efektif adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Umumnya, pemimpin-pemimpin besar sepanjang masa merupakan komunikator dan orator hebat. Bahkan, komunikasi adalah salah satu jurusan paling populer pada tingkat pendidikan tinggi, dan kemampuan berkomunikasi dengan efisien telah diakui orang banyak. Dengan sedikit kepercayaan diri dan pengetahuan mendasar tentang komunikasi, kalian akan mampu mengemukakan pendapat dalam waktu singkat. Mengolah sebuah percakapan adalah ibarat seorang koki yang mengolah bahan makanan menjadi santapan yang lezat. Untuk itu kalian harus tahu apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara menggunakannya. Jadi bila kita ingin sukses di bidang kita masing-masing, maka kemampuan berkomunikasi yang baik adalah hal yang mutlak untuk dimiliki. Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, terutama untuk para pemula atau yang belum mempunyai pengalaman presentasi.
Kali ini saya akan memberikan tips bagaimana Komunikasi yang Baik saat Presentasi. Berikut adalah tipsnya :
- Menyusun Komunikasi Anda
Susun dan klarifikasi ide dalam kepala. Hal ini harus dilakukan “sebelum” Anda mencoba mengomunikasikan ide apa pun. Jika Anda bersemangat akan suatu topik, ide-ide Anda bisa tercampur baur jika Anda tidak menargetkan beberapa pesan kunci saat berkomunikasi. Pesan kunci ini dapat bertindak sebagai jangkar yang menetapkan fokus dan kejelasan pada komunikasi Anda.
Aturan praktis adalah untuk memilih tiga poin utama, dan fokuslah ke ketiganya. Dengan demikian, jika topik keluar dari jalur, Anda bisa kembali ke salah satu dari ketiga poin tersebut tanpa rasa bingung. Menulis poin-poin tersebut dapat membantu.
- Sejelas mungkin. Jelaskan apa yang ingin Anda harapkan dihasilkan dari perbincangan tersebut. Contoh, tujuannya bisa jadi untuk memberi informasi, memperoleh informasi atau memulai aksi. Jika semua orang tahu apa yang mereka harapkan dari komunikasi ini, semua akan lebih lancar.
- Tetap fokus pada topik. Setelah Anda menyampaikan ketiga poin utama, pastikan semua pesan Anda memperkuatnya. Jika Anda sudah memikirkan lebih jauh isu-isu tersebut dan merangkumnya menjadi beberapa ide besar, frase-frase penting tersebut kemungkinan besar akan melekat di kepala Anda. Jangan takut menggunakannya untuk memperkuat pesan Anda. Bahkan pembicara yang paling percaya diri dan terkenal pun akan menggunakan ulang kalimat-kalimat kunci mereka lagi dan lagi sebagai bentuk penekanan dan penguatan. Ingat untuk menjaga keseluruhan pesan tetap jelas dan langsung.
- Berterimakasihlah kepada pendengar. Berterimakasihlah pada orang atau kelompok untuk waktu dan tanggapan mereka. Apa pun hasil yang Anda peroleh dari komunikasi ini, walaupun berbeda dari keinginan Anda, akhiri dengan sopan dan hargai seluruh masukan dan waktu orang.
2. Berkomunikasi Dalam Bentuk Pidato saat Presentasi
- Membuat pendengar nyaman. Hal ini bisa dilakukan sebelum memulai diskusi atau presentasi. Misalkan dengan menceritakan anekdot favorit. Hal ini bisa membantu pendengar untuk mengidentifikasi Anda sebagai salah satu dari mereka dengan persoalan keseharian yang sama.
- Artikulasikan diri Anda. Penting untuk menyampaikan pesan secara jelas dan tidak ambigu sehingga pesan tersebut diterima secara jelas oleh setiap pendengar. Semua kata-kata Anda akan diingat karena orang akan langsung menangkap apa yang Anda maksud. Untuk ini, Anda harus menyampaikan kata-kata dengan jelas dan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan tidak rumit.
- Pelafalan yang jelas. Bicaralah dalam level suara yang cukup keras sehingga bisa didengar seluruh pihak dan tidak tampak sebagai terlalu diam atau menarik diri. Pastikan untuk melafalkan dengan baik kalimat kunci untuk menghindari adanya kesalahpahaman. Jika Anda terbiasa bergumam saat tegang, cobalah untuk melatih diri mengungkapkan pesan Anda depan cermin. Terkadang saat terbaik untuk mendiskusikan poin komunikasi Anda adalah di lingkungan yang nyaman. Hal ini dapat membantu membentuk pesan dalam kepala Anda. Ingat bahwa melatih dan memperbaiki cara pelafalan kata dapat membantu membangun rasa percaya diri.
- Dengarkan dengan seksama dan pastikan bahwa ekspresi wajah Anda mencerminkan ketertarikan. Ingat bahwa komunikasi berjalan dua arah, dan saat Anda berbicara, Anda tidak belajar. Dengan aktif mendengarkan, Anda bisa mengira-ngira seberapa banyak dari pesan Anda sampai ke pendengar dan apakah pesan tersebut diterima dengan baik atau harus diperbaiki. Jika pendengar Anda tampak bingung, tanyakanlah pada pendengar untuk mengulang apa yang Anda sampaikan dalam bahasa mereka sendiri sehingga bisa membantu mereka mengerti. Hal ini juga dapat membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
- Suara yang menarik. Suara monoton tidak menarik untuk telinga, karenanya komunikator yang baik menggunakan warna suara untuk meningkatkan komunikasi
3. Berkomunikasi dengan Bahasa Tubuh
- Kenali orang. Tentu, Anda tidak selalu mengenal tiap orang di kursi penonton atau ada beberapa teman baru di kelompok, namun mereka mengangguk bersama dengan Anda dan memandang Anda dengan akrab. Ini berarti bahwa mereka terhubung dengan Anda. Jadi hargai mereka dengan memberi pengakuan pada mereka!
- Beri bahasa tubuh yang jelas dan tidak ambigu. Atur raut wajah Anda dengan sadar. . Hindari penggunaan ekspresi wajah yang negatif seperti mengerutkan kening atau mengangkat alis. Negatif tidaknya raut wajah terkait pada konteks, terutama konteks budaya, sehingga tergantung situasi di mana Anda berada.
- Kontak mata dalam komunikasi. Kontak mata dapat membangun hubungan yang baik serta dapat meyakinkan orang bahwa Anda dapat dipercaya serta menunjukkan ketertarikan. Selama percakapan atau presentasi, penting untuk melihat ke mata orang lain jika mungkin, serta menjaga kontak pada jumlah waktu yang wajar. Berhati-hatilah agar tidak berlebihan. Gunakan kontak mata secukupnya sekitar 2-4 detik sekali waktu
- Gunakan pernafasan dan jeda untuk kepentingan Anda.
- Periksalah tanda tubuh Anda lainnya. Jagalah agar mata Anda tidak mengembara, tangan Anda tidak tampak gelisah, atau Anda tidak melakukan gerakan berulang seperti bergoyang-goyang, mengedipkan mata dengan gerakan cepat, menggoyangkan kaki Anda dan sebagainya. Gerakan kecil seperti ini mengurangi efektivitas pesan anda.
4. Hal Penting Lain yang Perlu Diingat
- Berhati-hatilah dengan humor. Humor kecil yang Anda selipkan dalam diskusi bisa sangat efektif, namun jangan berkepanjangan dan berlindung di baliknya untuk menutupi hal yang sulit untuk dikatakan. Jika Anda terus-menerus cekikan dan bercanda, komunikasi Anda tidak akan dianggap serius.
- Jika Anda memberikan presentasi pada kelompok atau penonton, siapkan diri mendapatkan pertanyaan sulit, sehingga Anda bisa tetap pada jalur Anda dan tidak kebingungan. Agar selalu bisa berkomunikasi dengan efektif, Michael Brown merekomendasikan ‘kaidah kencana’ untuk menghadapi pertanyaan sulit dalam konteks kelompok atau penonton. Ia menyarankan agar Anda mendengar dan mengulang pertanyaan dan isu yang dilontarkan dan berbicara atas nama semua orang yang ada di tempat. Berbagilah jawaban dengan orang banyak, dengan cara menggerakan mata Anda dari si penanya, dan melihat ke seluruh kelompok atau penonton agar sama-sama menjawab pertanyaannya. Garis bawahi jawaban bersama ini, lanjutkan pembicaraan dengan mengubah arah.
- Jangan merengek atau memohon. Hal ini tidak akan menanamkan rasa hormat atau ketertarikan. JIka Anda sangat kecewa, permisilah keluar dan kembalilah pada diskusi saat Anda sudah lebih tenang.
- Jangan mengoceh. Hal ini bisa membuat pesan Anda tidak dimengerti atau tidak ditanggapi dengan serius.
Sumber :
http://id.wikihow.com/Berkomunikasi-dengan-Efektif
http://tangkilisanharly.blogspot.co.id/2012/05/teknik-komunikasi-dan-presentasi-yang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar