MORAL YANG KIAN MEMUDAR
Kali ini saya akan
membahas nilai moral yang kian lama semakin menghilang. Berbicara soal nilai
moral, sangat berkaitan antara kebudayaan di masa lampau dengan kebudayaan di
masa modern ini. Sebelum membahas nilai moral dalam kehidupan sehari-hari yang semakin
lama kian menghilang, perlu kita ketahui semua bahwa dalam pembentukan dasar
nilai moral dalam kehidupan sehari-hari atau hal yang mendasar dalam
pembentukan dasar nilai moral dalam kehidupan sehari-hari pada diri seseorang
adalah peran sebuah keluarga sangatlah penting dalam pembentukan kepribadian
dan penanaman nilai moral pada setiap individu. Kenapa begitu? Karena pada
dasarnya keluarga dan khususnya orang tua adalah orang yang sangat dekat. Sejak
kecil kita telah diajarkan oleh orang tua kita tentang nilai moral. Tetapi
seperti kita ketahui belakangan ini, nilai moral dalam kehidupan sehari-hari
seolah-olah telah di abaikan bahkan di lupakan. Pada masa ini ada beberapa
nilai moral yang dahulu sangat “mendalam” diajarkan oleh luhur kita
bangsa indonesia kini telah memudar seiring dengan perkembangan zaman.
Ada 4 hal yang mendasar
nilai moral dalam kehidupan sehari-hari yang kian memudar dan menghilang. 4 hal
yang sepertinya mudah untuk di ucapkan tetapi faktanya sangat sulit diucapkan
pada saat yang tepat dan bahkan ada yang mengabaikan nya begitu saja.
4 hal yang saya sebutkan
diatas adalah mengucapkan “Permisi”, mengucapkan “Maaf”, mengucapkan “Tolong”,
dan mengucapkan “terimakasih”.
1.
Permisi
Menurut saya, kata Permisi adalah kata yang sangat sederhana. Sebuah
kata yang mudah untuk di ucapkan. Kata permisi pun sudah melekat dalam
kehidupan keseharian di dalam masyarakat. Jika kita mengucapkan kata Permisi
pada saat yang tepat, kita sama saja telah menghargai orang lain, menjunjung
tinggi nilai tata krama dan nilai moral yang telah lama diajarkan oleh leluhur
kita bangsa indonesia.
Namun belakangan ini, pada masa modern saat ini, seolah-olah untuk
mengucapkan kata permisi sangat sulit. Mungkin ada rasa kesombongan dan
keangkuhan pada diri seseorang sehingga kata permisi sulit di ucapkan.
Saya memberi contoh seperti, Ketika kita ingin memasuki sebuah ruangan
entah itu ruangan dosen atau kelas yang sudah ada dosennya, seharusnya kita
mengetuk dan mengucapkan kata “Permisi” sebagai rasa hormat dan menghargai
orang yang berada didalam. Tetapi belakangan ini hal seperti itu sudah hilang
dan sekarang kebanyakan main nyelonong masuk aja tanpa mengucapkan kata
“Permisi”.
Saya mengambil contoh lain seperti, ketika kita ingin melewati sebuah
lorong ruangan yang terdapat banyak orang yang sedang duduk santai, seharusnya
kita membungkukkan badan, tersenyum, dan mengucapkan “Permisi”. Dengan
melakukan hal itu berarti kita sudah menghargai dan menghormati orang yang
berada di sebuah lorong ruangan tersebut. Enteah itu yang lebih muda dengan
kita atau lebih tua umurnya dengan kita. Tetapi pada faktanya kini, hal itu
terasa hilang, sekarang main nyelonong jalan saja tanpa melakukan hal-hal yang
saya sebutkan diatas tadi.
2.
Maaf
Maaf kini terasa sulit untuk di ucapkan. Kata yang kian lama kian jarang
diucapkan oleh orang-orang. Maaf biasanya kita ucapkan pada saat konflik dengan
orang lain , pada saat kita melakukan kesalahan dan menyakiti orang lain, pada
hal ini maaf di ucapkan untuk mengakui dan menebus kesalahan yang dilakukan
serta untuk menyelesaikan sebuah konflik atau masalah. Yang paling umum adalah
pada saat kita salah memasuki sebuah ruangan.
Pada saat terjadi konflik atau terjadi masalah dengan orang lain,
biasanya kita akan mengucapkan “Maaf, atas kesalahan yang telah saya lakukan”,
namun belakangan ini kata itu sulit diucapkan karena biasa nya orang tersebut
merasa paling benar dan tidak merasa melakukan kesalahan tersebut atau terdapat
rasa Gengsi pada dirinya.
Contoh lain adalah pada lingkungan perkuliahan, pada saat kita telat dan
terburu-buru memasuki sebuah ruangan kelas, didalam kelas tersebut sudah hadir
dosen. Pada saat kita masuk ruangan
kelas tersebut, ternyata kita salah memasuki sebuah ruangan. Dengan muka
memerah karena rasa malu, biasanya kita akan langsung keluar. Seharusnya yang
kita lakukan adalah menghampiri dosen dan meminta “maaf” karena salah memasuki
kelas. Habis itu baru lah kita keluar dari ruangan kelas itu.
3.
Tolong
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia sangatlah
perlu membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Yap kata “Tolong” adalah hal
yang biasa di ucapkan ketika kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Dari
kata “Tolong” ini secara tidak langsung kita telah menyadari keterbatasan dan
kekurangan yang ada dalam diri kita sehinggga kita perlu membutuhkan bantuan
orang lain untuk melangsungkan kehidupan.
Belakangan ini kata “Tolong” sulit di ucapkan. Mengapa sulit di ucapkan?
Karena ada rasa keangkuhan, kesombongan, dan merasa kita dapat melakukan semuanya
sendirian dan tidak membutuhkan bantuan orang lain.
4.
Terima Kasih
Kata “Terima Kasih” sudah tidak asing lagi di kehidupan masyarakat.
Terima Kasih biasanya kita ucapkan ketika mendapatkan bantuan dari orang lain.
Bantuan seperti pendapat yang diberikan, tenaga yang diberikan atau nasihat
baik dan moril yang diberikan orang lain untuk kita. Sadar atau tidak, sekarang
kita sudah jarang mengucapkan “Terima Kasih” atas bantuan yang telah orang lain
berikan secara suka rela kepada kita. Seharusnya kata “Terima Kasih” sangatlah
penting untuk di ucapkan ketika kita mendapatkan bantuan dari orang lain,
kenapa? Karena dengan menucapkan “Terima Kasih”, kita telah mengungkapkan rasa
apresiasi dan menghargai orang tersebut atas bantuan yang telah diberikan.
Kesimpulan pada
pembahasan kali marilah kita mengucapkan “Permisi”, “Maaf”, “Tolong”, dan
“Terima Kasih” kepada orang lain. Hilangkan rasa gengsi, angkuh, dan sombong
pada diri kita. Ohiya, satu lagi, jangan lupa untuk selalu memberikan Senyuman
kepada orang lain. Karena Senyum adalah Ibadah, Ibadah yang mudah dilakukan.
Sekian pembahasan dari
saya, kurang lebih nya Mohon Maaf dan harap di maklumi. Semoga pembahasan kali
ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya saya sendiri sebagai penulis. Terima
kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar