Sabtu, 17 Oktober 2015

Tulisan_2SS_PengantarBisnis

MORAL YANG KIAN MEMUDAR

     
     Kali ini saya akan membahas nilai moral yang kian lama semakin menghilang. Berbicara soal nilai moral, sangat berkaitan antara kebudayaan di masa lampau dengan kebudayaan di masa modern ini. Sebelum membahas nilai moral dalam kehidupan sehari-hari yang semakin lama kian menghilang, perlu kita ketahui semua bahwa dalam pembentukan dasar nilai moral dalam kehidupan sehari-hari atau hal yang mendasar dalam pembentukan dasar nilai moral dalam kehidupan sehari-hari pada diri seseorang adalah peran sebuah keluarga sangatlah penting dalam pembentukan kepribadian dan penanaman nilai moral pada setiap individu. Kenapa begitu? Karena pada dasarnya keluarga dan khususnya orang tua adalah orang yang sangat dekat. Sejak kecil kita telah diajarkan oleh orang tua kita tentang nilai moral. Tetapi seperti kita ketahui belakangan ini, nilai moral dalam kehidupan sehari-hari seolah-olah telah di abaikan bahkan di lupakan. Pada masa ini ada beberapa nilai moral yang  dahulu sangat “mendalam” diajarkan oleh luhur kita bangsa indonesia kini telah memudar seiring dengan perkembangan zaman.

     Ada 4 hal yang mendasar nilai moral dalam kehidupan sehari-hari yang kian memudar dan menghilang. 4 hal yang sepertinya mudah untuk di ucapkan tetapi faktanya sangat sulit diucapkan pada saat yang tepat dan bahkan ada yang mengabaikan nya begitu saja.

     4 hal yang saya sebutkan diatas adalah mengucapkan “Permisi”, mengucapkan “Maaf”, mengucapkan “Tolong”, dan mengucapkan “terimakasih”.

     1.    Permisi

     Menurut saya, kata Permisi adalah kata yang sangat sederhana. Sebuah kata yang mudah untuk di ucapkan. Kata permisi pun sudah melekat dalam kehidupan keseharian di dalam masyarakat. Jika kita mengucapkan kata Permisi pada saat yang tepat, kita sama saja telah menghargai orang lain, menjunjung tinggi nilai tata krama dan nilai moral yang telah lama diajarkan oleh leluhur kita bangsa indonesia.
Namun belakangan ini, pada masa modern saat ini, seolah-olah untuk mengucapkan kata permisi sangat sulit. Mungkin ada rasa kesombongan dan keangkuhan pada diri seseorang sehingga kata permisi sulit di ucapkan.
Saya memberi contoh seperti, Ketika kita ingin memasuki sebuah ruangan entah itu ruangan dosen atau kelas yang sudah ada dosennya, seharusnya kita mengetuk dan mengucapkan kata “Permisi” sebagai rasa hormat dan menghargai orang yang berada didalam. Tetapi belakangan ini hal seperti itu sudah hilang dan sekarang kebanyakan main nyelonong masuk aja tanpa mengucapkan kata “Permisi”.
Saya mengambil contoh lain seperti, ketika kita ingin melewati sebuah lorong ruangan yang terdapat banyak orang yang sedang duduk santai, seharusnya kita membungkukkan badan, tersenyum, dan mengucapkan “Permisi”. Dengan melakukan hal itu berarti kita sudah menghargai dan menghormati orang yang berada di sebuah lorong ruangan tersebut. Enteah itu yang lebih muda dengan kita atau lebih tua umurnya dengan kita. Tetapi pada faktanya kini, hal itu terasa hilang, sekarang main nyelonong jalan saja tanpa melakukan hal-hal yang saya sebutkan diatas tadi.


2.    Maaf

     Maaf kini terasa sulit untuk di ucapkan. Kata yang kian lama kian jarang diucapkan oleh orang-orang. Maaf biasanya kita ucapkan pada saat konflik dengan orang lain , pada saat kita melakukan kesalahan dan menyakiti orang lain, pada hal ini maaf di ucapkan untuk mengakui dan menebus kesalahan yang dilakukan serta untuk menyelesaikan sebuah konflik atau masalah. Yang paling umum adalah pada saat kita salah memasuki sebuah ruangan.
Pada saat terjadi konflik atau terjadi masalah dengan orang lain, biasanya kita akan mengucapkan “Maaf, atas kesalahan yang telah saya lakukan”, namun belakangan ini kata itu sulit diucapkan karena biasa nya orang tersebut merasa paling benar dan tidak merasa melakukan kesalahan tersebut atau terdapat rasa Gengsi pada dirinya.
Contoh lain adalah pada lingkungan perkuliahan, pada saat kita telat dan terburu-buru memasuki sebuah ruangan kelas, didalam kelas tersebut sudah hadir dosen.  Pada saat kita masuk ruangan kelas tersebut, ternyata kita salah memasuki sebuah ruangan. Dengan muka memerah karena rasa malu, biasanya kita akan langsung keluar. Seharusnya yang kita lakukan adalah menghampiri dosen dan meminta “maaf” karena salah memasuki kelas. Habis itu baru lah kita keluar dari ruangan kelas itu.

3.    Tolong

     Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia sangatlah perlu membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Yap kata “Tolong” adalah hal yang biasa di ucapkan ketika kita membutuhkan bantuan dari orang lain. Dari kata “Tolong” ini secara tidak langsung kita telah menyadari keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam diri kita sehinggga kita perlu membutuhkan bantuan orang lain untuk melangsungkan kehidupan.
Belakangan ini kata “Tolong” sulit di ucapkan. Mengapa sulit di ucapkan? Karena ada rasa keangkuhan, kesombongan, dan merasa kita dapat melakukan semuanya sendirian dan tidak membutuhkan bantuan orang lain.

4.    Terima Kasih

     Kata “Terima Kasih” sudah tidak asing lagi di kehidupan masyarakat. Terima Kasih biasanya kita ucapkan ketika mendapatkan bantuan dari orang lain. Bantuan seperti pendapat yang diberikan, tenaga yang diberikan atau nasihat baik dan moril yang diberikan orang lain untuk kita. Sadar atau tidak, sekarang kita sudah jarang mengucapkan “Terima Kasih” atas bantuan yang telah orang lain berikan secara suka rela kepada kita. Seharusnya kata “Terima Kasih” sangatlah penting untuk di ucapkan ketika kita mendapatkan bantuan dari orang lain, kenapa? Karena dengan menucapkan “Terima Kasih”, kita telah mengungkapkan rasa apresiasi dan menghargai orang tersebut atas bantuan yang telah diberikan.

     Kesimpulan pada pembahasan kali marilah kita mengucapkan “Permisi”, “Maaf”, “Tolong”, dan “Terima Kasih” kepada orang lain. Hilangkan rasa gengsi, angkuh, dan sombong pada diri kita. Ohiya, satu lagi, jangan lupa untuk selalu memberikan Senyuman kepada orang lain. Karena Senyum adalah Ibadah, Ibadah yang mudah dilakukan.


     Sekian pembahasan dari saya, kurang lebih nya Mohon Maaf dan harap di maklumi. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya saya sendiri sebagai penulis. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar